Saturday 4 June 2016

Surat cinta untuk Mama



Bagiku...

Tiada yang lebih indah ketika senyum mengembang di wajahmu.

Tiada yang lebih mengharukan ketika perlahan kau mulai menunjukkan keriangan 

 Tiada yang lebih memesona ketika engkau merasa bahagia saat anakmu pulang membawa piala kebanggaan. 

Namun sebaliknya, Ma.... 

Tiada hal yang lebih menyakitkan ketika sakit menderamu 

Ketika tubuhmu terkulai lemas , wajah mulai memucat dan kegelisahan mulai tampak. 

Aku tahu berat bagimu, terus mengonsumsi obat sejak satu tahun lalu. 

Tapi sungguh, Allah maha penyembuh. Allah maha pengasih dan ku yakin Allah begitu menyayangimu..

Mama...

 Maafkan anak perempuanmu yang masih belum bisa merawatmu dengan baik..

Maafkan anak perempuanmu yang masih belum bisa menjadi seperti yang kau mau 

Maafkan anak perempuanmu yang terkadang tak mampu menghapus rasa sakitmu 


Ma... 

Sungguh permintaanku pada Allah saat ini tidaklah muluk, 

hanya memohon kesembuhan agar engkau terus bisa menemani hingga aku tumbuh juga menjadi seorang ibu tangguh sepertimu

Ma, janganlah berputus asa dan berselimut dalam kesedihan karena ku yakin Allah begitu mencintaimu... 

Kelak aku yakin akan ada pelangi di tengah senja yang terus memancarkan warna indahnya...

Kepadamu, kepadaku dan kepada semesta. 

 

 

Dalam Tangis, 

 

Anak Perempuanmu.